Pentingnya
Seorang akuntan dalam Fungsi Manajemen Sebuah Perusahaan
Letak pentingnya seorang akuntan dalam
fungsi manajemen sebuah perusahaan yaitu :
1. Perencanaan,
menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun
sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk
memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2. Pengevaluasian,
mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang
diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
3. Pengendalian,
menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan
mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada
cara-cara yang diharapkan.
4. Menjamin
pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang
disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas
penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
5. Pelaporan eksternal,
ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang
mendasari pelaporan eksternal.
Persamaan Dasar Akuntansi
A. Pengertian Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi Pengertian, unsur-unsur, Bentuk
Persamaan, Fungsi, dan Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap persamaan dasar
kuntansi dan penjelasan
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi
yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang
menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh transaksi
terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (aktiva) dengan sumber
dananya. Harta yang diperoleh dari pemilik perusahaan disebut modal (ekuitas),
sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut kewajiban (utang).
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sebagai berikut.
HARTA =
MODAL
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana
sebagai investasi ke dalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan
dapat diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga
bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
HARTA =
UTANG + MODAL
B.
Unsur-unsur Persamaan Dasar
Akuntansi
Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi terdiri dari :
1.Harta atau Aktiva
(assets)
Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan
memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan datang.
Harta terdiri dari:
Harta
lancar (current assets) adalah semua harta yang diharapkan dapat
dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi. Harta
lancar antara lain terdiri dari:
Kas
(cash), adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang
disimpan di bank, yang dapat diambil setiap saat.
Surat
berharga (marketable securities), adalah kepemilikan saham atau obligasi
perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual
kembali.
Piutang
dagang (accounts receivable), adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain
(debitur) yang terjadi karena melakukan transaksi penjualan secara kredit.
Piutang
wesel (notes receivable), adalah surat perintah membayar kepada
seseorang atau badan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah
ditentukan pada orang yang namanya disebut dalam surat.
Piutang
pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima (accrued receivable), adalah
pendapatan yang telah menjadi hak
perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya.
Persekot
beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid expense), adalah
pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum menjadi kewajiban pada
periode yang bersangkutan.
Perlengkapan
(supplies), adalah seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha,
yang sifatnya habis dipakai.
Persediaan
barang dagangan (merchandise inventory) ,adalah
barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali, dengan harapan mendapat laba.
Investasi jangka panjang (long term
investment), adalah penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka waktu
yang panjang. Selain untuk memperoleh laba, investasi ini juga untuk mengontrol
perusahaan tersebut.
Harta tetap
berwujud (fixed asset), adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi
dan tidak untuk dijual. Harta tetap berwujud antara lain terdiri dari:
Tanah
Gedung/Bangunan
Mesin
Peralatan Toko dan Alat
Angkut
Harta tetap
tak berwujud (intangible fixed assets), adalah hak istimewa yang
dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai bentuk fisik.
Harta tidak berwujud antara lain terdiri dari:
Goodwill,
adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena keistimewaan tertentu.
Hak paten,
adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena
penemuan tertentu.
Hak cipta,
adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena
hasil karya seni atau tulisan/karya intelektual.
Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah
kepada suatu badan untuk menggunakan nama atau lambang bagi usahanya.
Franchise,
adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari pihak lain
untuk mengomersialkan formula, teknik atau produk tertentu.
Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta
tetap pihak lain dalam jangka waktu yang panjang sesuai dengan kesepakatan.
2.Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik.
Utang lancar (current liabilities)
adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Utang
lancar antara lain terdiri dari:
Utang dagang/utang
usaha (account payable), adalah utang yang muncul akibat adanya
transaksi pembelian barang/jasa secara kredit yang tidak disertai perjanjian
tertulis.
Utang wesel/wesel
bayar (notes payable), adalah janji tertulis untuk membayar kepada
pihak lain dalam jumlah tertentu yang ditetapkan.
Utang beban/beban
terutang/beban yang harus dibayar (accrued expense), adalah
utang karena perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum
membayar.
Utang
pendapatan/pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue), adalah
pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.
Utang jangka panjang
(long term liabilities), adalah utang yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
Kredit investasi, adalah
utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk pelunasan usaha.
Utang hipotek
(mortgage payable), adalah utang jangka panjang dengan jaminan harta tetap/tidak
bergerak, seperti tanah dan bangunan.
Utang obligasi
(bonds payable), adalah utang jangka panjang yang timbul akibat perusahaan
menjual surat obligasi kepada masyarakat.
Utang lain-lain, adalah
utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut di atas. Contoh: uang
pinjaman yang diterima dari pelanggan.
3. Modal (owners equity)
Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih, yaitu selisih harta dengan utang. Pemberian nama akun modal
atau modal tergantung jenis perusahaannya.
Contoh:
Bentuk Perusahaan Nama Modal
1. Perseorangan Modal …… (nama
pemilik)
2. Persekutuan Modal
……(nama pemilik/sekutu)
3. Persero
Modal saham (stock)
4. Koperasi Simpanan pokok, simpanan wajib
4. Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau
penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat dari aktivitas
penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang
merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
5. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau
peningkatan kewajiban karena adanya penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau
melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang
dilakukan secara terus-menerus.
6. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk
kepentingan pribadinya.
C.
Bentuk Persamaan Akuntansi Dasar
1. Keseimbangan
Antara Harta dan Modal
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan
merupakan sumber pembelanjaan untuk melakukan kegiatan usaha tersebut. Oleh
karena itu, harta harus sama atau seimbang dengan sumber pembelanjaan. Sumber
pembelanjaan yang diperoleh dari pemilik disebut ekuitas/modal.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu
persamaan yaitu persamaan akuntansi. Hubungan kedua hal di atas dapat
dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal, sehingga persamaannya
dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = MODAL
2. Harta Sama Dengan
Utang Ditambah Modal
Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam
kegiatan diperoleh melalui dua sumber, yaitu dari pemilik dan kreditur. Sumber
pembelanjaan dari pemilik disebut ekuitas. Sedangkan sumber pembelanjaan yang
diperoleh dari kreditur bagi pemilik akan menjadi suatu kewajiban untuk
mengembalikan , hal ini disebut sebagai kewajiban/utang. Sehingga persamaannya
dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = UTANG + MODAL
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah kenaikan harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang
atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena merupakan pengorbanan
untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban
mempunyai sifat mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan
mempengaruhi keadaan modal dalam perasamaan dasar akuntansi, dicatat dalam
komponen modal. Namun, untuk pengembangan akuntansi pencatatan pendapatan dan
beban dapat dipisahkan dari modal. Sehingga bentuk persamaan dapat dinyatakan
sebagai berikut: HARTA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN + BEBAN
D. Fungsi Persamaan Akuntansi
Dasar
Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengetahui perubahan
kekayaan dalam perusahaan setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang
telah digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.
Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas
Sebagai Unsur Kontinuitas Perusahaan
Likuiditas, yaitu
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.
Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Likuiditas
extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya
dengan pihak luar.
Likuiditas
intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses
produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, maka disusun suatu
neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio
likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus:
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka
pendek x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya)
jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
Solvabilitas, ialah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang
jangka pendek. Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva / jumlah seluruh utang x
100%
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap
solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan
dilikuidasi.
Rentabilitas,
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah
modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan
menjadi:
Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
keseluruhan modal yang digunakan. Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak / jumlah modal perusahaan x 100%
Rentabilitas
modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari
sejumlah modal sendiri yang digunakan. Rentabilitas modal sendiri dihitung
dengan rumus: Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah
modal sendiri x 100%
Ruang lingkup dari Manajemen Pembelanjaan dari Suatu Bisnis
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktiva.
Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Tujuan Manajemen
Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila
suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
Fungsi
Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan
dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang
ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar